Rabu, 25 Januari 2012

Kata Hati

Sikap angkuh mu, tak perna terjama oleh rindu ku, kebisuan mu membuat dinding kesetian ku, mulai retak, berharap sang mawar mewangi, meski sang Matahari engan bersolek di atas sana....
Jangan kau menangis ini, bukan tempat untuk meluapkan air mata mu, ini adalah tempat dimana dirimu, tlah merasa awam tuk mengenal Tuhan, sehingga kau lebih memuja harta....
Terus tersenyum kawan, agar dapat menghilangkan dahaga kerinduan yang tlah lama menyelimuti diri ini, sehingga datanglah hujan yang kelak dapat mengisi danau kegelisahaan di hati, yang kian lama tandus akibat kemarau yang panjang.....
Percuma itu hanya hayalan palsu kisanak, yang tak kunjung jua datangkan kebahagiaan layaknya sang raja yang duduk disingasana....
Suara itu, melepuh bak bagaikan gelembung air yang berserakan dibibir pantai, angin pun hempaskan gelembung itu ke bebatuan karang yang teramat kokoh, yang tak muda di pecakan dengan jari telunjut sang dewi yang hadir seiring Cakrawala yang kian kuat memikul ronga-ronga langit...
Ingin ku luapkan rasa ini yang tlah lama mengendap didalam jiwa, tapi terhadap siapa....???? batu yang keras pun tak mampu menompangnya
Makna yang terendap lama Dan mendekam dalam gugusan matahariTak lagi bisa kuraba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar